Berbicara tentang proses pembuatan kabel, maka salah satu tahapan proses yang sangat penting adalah proses ekstrusi. Proses ektsrusi adalah proses membungkus konduktor atau bahan input oleh lelehan plastik dengan bantuan Cetakan atau Die, dimana material plastik di dalam barrel extruder serentak dipanaskan kemudian di dorong oleh screw memasuki ruang antara nipple-die sekaligus membungkus konduktor atau bahan input. Proses ekstrusi ini sangat penting, oleh karena kegagalan di tahapan ini dapat mengakibatkan timbulnya kerugian-kerugian seperti terbuangnya: input bahan, material plastik, energi listrik maupun tenaga.
Gambar 1. Berbagai bentuk dan ukuran die
Agar proses dapat dilakukan dengan baik dan benar, maka ketika mempersiapkan proses perlu diperhatikan hal-hal berikut, antara lain: Material yang akan digunakan dan Cara penanganannya, Kesiapan mesin, Pemilihan Screw, Pemilihan Tool serta Alat-alat bantu lainnya. Secara umum ada 3 sistim proses pada proses ektrusi kabel, yaitu :
1. Sistim Kompresi
2. Sistim Tubing
3. Sistim Semi Kompresi
Perhitungan die untuk sistim tubing dan semi kompresi didasarkan pada teori Draw Down Ratio (DDR), sementara pada sistim kompresi diameter die sama dengan diameter kabel.
Draw Down Ratio (DDR) adalah perbandingan antara panjang kabel/Ielehan plastik yang membungkus core/konduktor setelah keluar melewati bibir die (L2) dengan panjang tube ekstrusi Ielehan di dalam die (L1). Jadi DDR adalah :
DDR= Draw Drawn Ratio=L2/L1
DDR= (Dd2-Dn2)/(ds2-dc2)
Dd = (DDRx(ds2-dc2)+Dn2), dimana :
Dd=Diameter die
Dn=Diameter outer nipple
ds =Diameter kabel
dc=Diameter core atau konduktor
Agar core atau konduktor terbungkus secara merata/ balance oleh lelehan plastik, maka ratio diameter die dengan outer nipple dibagi oleh ratio dari diameter kabel dengan core harus mendekati 1, atau dengan kata lain Draw Balance Ratio (DBR)
DBR=(Dd/Dn)/(ds/dc)z1, (0,95<_DBR<_1,05)
Dd=Diameter die
Dn=Diameter outer nipple
ds =Diameter kabel
dc =Diameter core atau konduktor
Berapa nilai DDR?, berdasarkan prosesnya dibagi dua Jika proses menggunakan sistim Tubing, maka
DDR : 1,5 - 2,5 untuk material : PVC, PE, XLPE
1,5 - 2,0 untuk material : Nylon
2,0 - 2,5 untuk material : Low Smoke
Bila proses menggunakan sistem Semi kompresi, maka :
DDR : 1,0 - 1,6 untuk material : PVC, PE, XLPE
Pada kenyataannya aplikasi rumus DDR untuk menghitung tool (die) di lapangan dirasakan oleh pemakai (foreman, operator) kurang praktis, karena rumusnya agak panjang dan agak susah diingat. Biasanya mereka menghitung die dengan sistim tubing, digunakan rumus yang sangat ringkas yaitu diameter die sama dengan 2,5 sampai 3 kali tebal ditambah diameter outer nipple atau dapat ditulis sbb:
Dd = ((2,5-3)xt)+dn, dimana:
Dd = Diameter die
t =tebal insul atau sheath
dn = diameter outer nipple
walaupun rumus di atas sangat praktis akan tetapi perlu didampingi dengan konsep DBR (Draw Balance Ratio), DBR=(Dd/Dn)/(ds/dc),--1, (0,95.DBR<=1,05) agar peluang kegagalan proses akibat kesalahan pemilihan tool semakin kecil seperti sheath kabel terjadi nguping. Artinya setelah kita menghitung die berdasarkan konsep DDR ataupun berdasarkan rumus Dd = ((2,5-3)xt)+dn, langkah selanjutnya hitung DBR nya, jika nilai DBR nya di dalam range 0,95<=DB1,05 berarti tool yang dipilih sudah benar, akan tetapi jika nilainya diluar itu maka ganti die atau nipple-nya sedemikian rupa sehingga nilai DBR ada didalam range tersebut.
Gambar 2. Berbagai bentuk dan ukuran Nipple
Sementara untuk Semi Kompresi penulis menyarankan rumus alternatif untuk menghitung die adalah sebagai berikut :
Dd = (2,5xt)+dn , dimana :
Dd = Diameter die
t = tebal insul atau sheath
dn = diameter outer nipple
Juga untuk Semi Kompresi ini diameter inner nipple (dni) disarankan dni = (0,5-1,5) + core, agar efek kompresinya masih terjadi.
Semoga rumus praktis yang penulis sampaikan di atas dapat diaplikasikan dengan baik, supaya pemilihan tools yang akan digunakan untuk proses ekstrusi dapat lebih tepat, sehingga hasil proses sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan.
Penulis : R, Hernadi, Extrusion Engineer PT Jembo Cable Company Tbk.
Kabel NYM merupakan salah satu jenis kabel listrik yang sangat umum digunakan dalam instalasi listrik domestik dan komersial
Lampu LED memiliki keunggulan komperatif dalam hal efisiensi energi serta bahan baku yang non merkuri sehingga ramah terhadap lingkungan, angka efisiensi LED mencapai 80% - 90%.
Kabel listrik merupakan bagian integral dari infrastruktur listrik yang mendukung berbagai aspek kehidupan modern. Kabel ini tidak hanya menghantarkan listrik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kinerja peralatan dan mesin, mencegah kebakaran dan kerugian materi, serta menjamin keselamatan karyawan dan penghuni suatu bangunan.
Salah satu pertanyaan umum yang sering diajukan adalah perbedaan antara kabel NYA, NYM dan NYY. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kabel NYA, NYM dan NYY, baik dari segi konstruksi maupun fungsionalitasnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi, koneksi internet telah melalui berbagai tahap evolusi. Sebelum era kabel serat optik yang mendominasi koneksi internet saat ini, terdapat beberapa jenis kabel yang umum digunakan.
Kabel fire resistance dari Jembo Cable memiliki insulation, fire barrier dan inner-outer sheath yang dirancang untuk menghambat perambatan api, menjaga integritas listrik, dan melindungi instalasi dari kerusakan selama keadaan darurat.