Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini Kabel Fiber Optik telah berkembang dengan sangat pesat, dari waktu pertama kali diperkenalkan hingga saat ini kematangan teknologinya hanya membutuhkan waktu yang relatif sangat singkat.
Fiber Optik pertama kali diperkenalkan oleh Kao dan Hockam pada tahun 1966, dipergunakan untuk membimbing sinar laser yang dapat ditumpangi sejumlah besar informasi. Dan kemudian pada tahun 1972 Fiber Optik pertama kali diluncurkan oleh Corning Opfical Fiber America. Dan hingga saat ini banyak negara yang dapat memproduksinya seperti Jepang, Korea, China, India dan banyak lagi dari negara lainnya.
Fiber Optik terdiri dari tiga bagian yaitu Core, Cladding dan Coating yang masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda yaitu :
1. Core (Inti Fiber), berfungsi sebagai media penghantar cahaya dari sisi pengirim ke sisi penerima.
2. Cladding, (lapisan utama Fiber) berfungsi sebagai pelindung penghantar cahaya agar tidak keluar dari inti kabel.
3. Coating (lapisan Fiber), berfungsi sebagai pelindung mekanis.
Fiber Optik mempunyai keunggulan yang sangat luar biasa antara lain :
Indek bias fiber lebih besar dari pada indeks bias cladding, gunanya untuk mencegah agar cahaya tetap berada di dalam inti fiber
indek bias fiber = 1.47
Indek bias CIadding = 1.46
Aplikasi kabel serat optik dalam sistem telekomunikasi melibatkan dua unsur pokok yaitu serat optik serta pernbangkit dan pendeteksi sinar yang dipergunakan sebagai pembawa sarana informasi, pembangkit cahaya tersebut dewasa ini sudah merupakan peralatan elektronik semi konduktor yang dapat bekerja pada temperatur ruang.
Terdapat dua jenis pembangkit cahaya yang merupakan semi konduktor yaitu LED (Light Ernitting Diode) dan Laser Diode, yang mampu membangkitkan sinar laser dengan panjang gelombang pada jendela serat optik yaitu 850 nm, 1300 nm, 1550 nm dan 1625 nm.
Disisi lain diperlukan detektor cahaya yang dikenal dengan nama PIN-Photo Diode dan APD (Avalanche Photo Diode), kedua jenis detektor ini merupakan semi konduktor, komponen pembangkit dan penerima cahaya tersebut dikenal dengan nama komponen Optoelektronic, pada gambar di atas ditunjukkan mengenai penggunaan komponen pembangkit cahaya yang merubah sinyal listrik menjadi sinyal cahaya (E/O) serta detektor yang merubah sinyal cahaya menjadi sinyal listrik (O/E) pada sistem komunikasi kabel serat optik.
Pada aplikasi ini praktis seringkali dijumpai bahwa sinyal cahaya tersebut mengalami redaman (atenuasi) yang cukup besar sebelum sampai ke tujuanya, yang berakibat semakin jauh semakin melemah hingga pada akhirnya hilang, oleh sebab itu diperlukan repeater diantara pengirim dan penerima yang berfungsi untuk memperkuat atau mengkondisikan ulang sinyal yang mulai melemah.
Teknik pemakaian repeater ini merupakan teknik yang sering dijumpai pada hampir semua sistem telekomunikasi jarak jauh, salah satu keunggulan serat optik adalah jarak antara repeater yang sangat jauh bahkan kadang-kadang tidak digunakan karena jarak jangkauan maksimum tanpa repeater pada kabel serat optik adalah 150 km.
Belum lagi kalau kita sudah menginjak ke dalam kapasitas, transmisi kabel serat optik sangat jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kabel metalik misalnya serat optik single mode secara umum mempunyai lebar pita (Band width) 2.56 GHz dengan 64 kb/second carier (pembawa pesan) yang dilewatkan dalam satu satuan sambungan seperti diuraikan di bawah ini :
X = Band width/64K pair
X = 2.56 x 106/64/2 = 20.000 pair
Jadi bisa kita bayangkan perbedaan antara kabel serat optik dan kabel metalik untuk satu inti serat optik mempunyai kapasitas transmisi sebanyak 20.000 satuan sambungan (Pair), sedangkan untuk kapasitas kabel metalik sampai saat ini maksimum hanya 2400 pair.
Secara komprehensip kabel fiber optik memiliki potensi karakteristik yang sangat baik dan hingga saat ini tidak ada tandingannya, sehingga dapat digunakan pada :
1. Jaringan tulang punggung (Back Bond Komunikasi Data )
2. Jaringan Audio dan Video Conference
3. Jaringan terintegrasi Data, Audio dan Video
4. Jaringan kabel antar Sentral Telepon
5. Jaringan tulang punggung telekomunikasi jarak jauh
Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh aplikasi kabel serat optik sebagai media telekomunikasi tentunya punya kemampuan pembawa informasi yang berlipat ganda sehingga merupakan salah satu produk unggulan di PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk., serta akan menjadikan faktor utama baik di dunia telekomunikasi maupun dunia perkabelan.
Selanjutnya akan dibahas lebih spesifik mengenai jenis kabel fiber optik berikut aplikasinya.
Kabel fiber optik memilki karakteristik sebagai sarana komunikasi yang sangat menguntungkan jika ditinjau dari segi kecepatan maupun kapasitas komunikasi serta jarak jangkau, selain itu terdapat suatu keuntungan lagi yaitu tidak adanya interferensi dari sinyal lain baik dari segi crosstalk maupun noise.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, PT. Jembo Cable Company Tbk., memproduksi beberapa jenis kabel fiber optik yang antara lain :
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk. merupakan salah satu pabrik kabel di Indonesia yang pertama kali memproduksi kabel jenis fiber optik.
Berkut ini adalah salah satu jenis kabel fiber optik yang telah diproduksi oleh PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk. dan fungsi dari masing-masing elemennya.
Fungsi Elemen :
Spesifikasi Kabel Fiber Optik
Fiber optik mempunyai performa ITU-T rekomendasi G 652 G 654 atau G 655 untuk single mode yang dioptimasikan pada panjang gelombang 1310, 1383, 1550 serta 1625 nm.
Oleh : Suwarta ( Majalah Turbo )
Baca Juga : Varian Kabel Fiber Optik , Fiber Optik, Mengetahui Kelebihan dan Kelemahannya , Mengenal Sejarah dan Kegunaan Fiber Optik